Copyright © Muhammad Abdan Syakuran
Design by Dzignine
Minggu, 17 April 2016

Penderitaan, Ulah Siapa?

(Manusia Dan Penderitaan)
Penderitaan berasal dari kata derita. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan  bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda-beda. Manusia dikatakan menderita apabila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan adalah  bagian dari kehidupan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan  jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya. Penderitaan belum tentu tidak  bermanfaat, dari setiap penderitaan pasti ada hikmah didalamnya. Dari penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untuk menginstropeksi diri.
Sebab penderitaan dibagi menjadi dua :

1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia 
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik-baiknya dengan cara yang baik pula.
2. Penderitaan yang timbul karena takdir atau azab Tuhan
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan Tuhannya. Ini merupakan kehendak Tuhan, tapi dalam hal inipun manusia masih dapat
Jadi, penderitaan ulah siapa?
Dari kedua penjelasan diatas, saya simpulkan bahwa penderitaan didapat karena manusia itu sendiri, bila penderitaan itu timbul karena takdir atau azab dari Tuhan, sudah pasti azab itu diturun karena kesalahan manusia itu sendiri. Seperti contoh penderitaan pertama kali dialami kakek kita yaitu Adam. Karena ulah Adam sendiri yang tidak Taat atas ketentuan Tuhan, maka yang dulunya bersama-sama satu alam dengan para Malaikat, terkena sanksi Tuhan diturunkan ke Bumi. Penuh penyesalan walau sudah terlambat, Taubat dan mohon Ampunan harus ditebus dengan ”Penderitaan” sebagai bentuk Ujian dan Cobaan.
Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Banyak hikmah positif yang dapat dijadikan pelajaran dari penderitaan, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.
Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar