Ibu, sesosok wanita yang telah
melahirkan kita sembilan bulan beliau mengandung. Kemana-kemana selalu dibawa
dengan susah payah, seorang ibu tidak pernah putus asa meskipun terasa berat
dan susah untuk melakukan sesuatu. Mandi dibawa, makan dibawa, memasak juga
dibawa dan dan tidurpun dibawa sehingga sulit untuk tidur dengan posisi yang
enak karena sang ibu susah dengan perut yang besar. Merawat dan membesarkan
kita hingga kita dewasa, mandiri, dan sukses. Begitu besar pengorbanan seorang
ibu hanya untuk sang anak buah hatinya. Tidak peduli seberat apapun cobaan yang
datang Ibu selalu berusaha memberi yang terbaik untuk kita. Meskipun kita
mengacuhkan nasihat beliau, meskipun kita sering berpikir bahwa beliau cerewet,
meskipun kita berpikir Ibu terlalu banyak aturan, tapi satu hal yang kita lupa
bahwa Ibu melakukan itu semua karena ingin yang terbaik untuk kita.
Sadarkah kita bahwa sesungguhnya
seorang ibu adalah orang yang sangat berharga dan harta yang paling sempurna
didunia ini. Nabi muhammad saw bersabda bahwa “surga itu ada dibawah
telapak kaki ibu” surga berada dibawah kaki ibu maksudnya kita tidak boleh
durhaka pada ibu kita.
Sungguh mulia pengorbanan ibu kita
untuk mempertahankan agar anaknya lahir kedunia dengan selamat, apakah anda
berfikir ketika ibu anda sedang berjuang mati-matian demi anak yang dilahirkan,
nyawa yang dipertaruhkan. Beliau rela mati hanya demi seorang anak tercinta.
Pepatah mengatakan “Kasih Ibu
sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah” pepatah ini memang membuktikan
bahwa seorang anak tidak seperti kasih seorang ibu, kasih sayangnya yang
diberikan ke kita akan ada seumur hidup, sementara kasih sayang yang kita
berikan pada mereka terukur, dan malah hanya sepanjang galah.
Namun kita selalu saja ada rasa kesal
kepada ibu walaupun beliau hanya melakukan kesalahan kecil. Seperti saat saya
menjemput ibu dan disuruh menunggu, hanya dua jam saja menunggu sudah membuat
saya kesal. Padahal saya tau seberapa sabarnya ibu ketika beliau mengandung
kita selama 9 bulan, kita berada di perut ibu selama itu dan beliau tidak
pernah mengeluh.
Sudahkan kita
membuat ibu bahagia?
Belum atau sudah kita tetap tidak
akan bisa memberi kebahagiaan yang setara dengan apa yang ibu berikan kepada
kita. Kita hanya bisa membuat beliau bersabar, memaafkan, atau mungkin membuat
beliau menangis karena kesalahan yang kita perbuat. Buatlah dirimu mengerti,
belajarlah memaafkan, belajarlah kepada Tuhan bagaimana Dia dapat mengampuni.
0 komentar:
Posting Komentar