Copyright © Muhammad Abdan Syakuran
Design by Dzignine
Sabtu, 16 April 2016

Kasih Ibu Sepanjang Masa

(Manusia Dan Cinta Kasih)

Ibu, sesosok wanita yang telah melahirkan kita sembilan bulan beliau mengandung. Kemana-kemana selalu dibawa dengan susah payah, seorang ibu tidak pernah putus asa meskipun terasa berat dan susah untuk melakukan sesuatu. Mandi dibawa, makan dibawa, memasak juga dibawa dan dan tidurpun dibawa sehingga sulit untuk tidur dengan posisi yang enak karena sang ibu susah dengan perut yang besar. Merawat dan membesarkan kita hingga kita dewasa, mandiri, dan sukses. Begitu besar pengorbanan seorang ibu hanya untuk sang anak buah hatinya. Tidak peduli seberat apapun cobaan yang datang Ibu selalu berusaha memberi yang terbaik untuk kita. Meskipun kita mengacuhkan nasihat beliau, meskipun kita sering berpikir bahwa beliau cerewet, meskipun kita berpikir Ibu terlalu banyak aturan, tapi satu hal yang kita lupa bahwa Ibu melakukan itu semua karena ingin yang terbaik untuk kita.
Sadarkah kita bahwa sesungguhnya seorang ibu adalah orang yang sangat berharga dan harta yang paling sempurna didunia ini. Nabi muhammad saw bersabda bahwa “surga itu ada dibawah telapak kaki ibu” surga berada dibawah kaki ibu maksudnya kita tidak boleh durhaka pada ibu kita.
Sungguh mulia pengorbanan ibu kita untuk mempertahankan agar anaknya lahir kedunia dengan selamat, apakah anda berfikir ketika ibu anda sedang berjuang mati-matian demi anak yang dilahirkan, nyawa yang dipertaruhkan. Beliau rela mati hanya demi seorang anak tercinta.
Pepatah mengatakan “Kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah” pepatah ini memang membuktikan bahwa seorang anak tidak seperti kasih seorang ibu, kasih sayangnya yang diberikan ke kita akan ada seumur hidup, sementara kasih sayang yang kita berikan pada mereka terukur, dan malah hanya sepanjang galah.
Namun kita selalu saja ada rasa kesal kepada ibu walaupun beliau hanya melakukan kesalahan kecil. Seperti saat saya menjemput ibu dan disuruh menunggu, hanya dua jam saja menunggu sudah membuat saya kesal. Padahal saya tau seberapa sabarnya ibu ketika beliau mengandung kita selama 9 bulan, kita berada di perut ibu selama itu dan beliau tidak pernah mengeluh. 
Sudahkan kita membuat ibu bahagia?
Belum atau sudah kita tetap tidak akan bisa memberi kebahagiaan yang setara dengan apa yang ibu berikan kepada kita. Kita hanya bisa membuat beliau bersabar, memaafkan, atau mungkin membuat beliau menangis karena kesalahan yang kita perbuat. Buatlah dirimu mengerti, belajarlah memaafkan, belajarlah kepada Tuhan bagaimana Dia dapat mengampuni.

0 komentar:

Posting Komentar