Copyright © Muhammad Abdan Syakuran
Design by Dzignine
Minggu, 27 November 2016

Pemrograman Berbasis Blok

Blok adalah suatu fungsi yang melakukan tugas tertentu atau instruksi yang di eksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program.
Tujuan pembuatan blok/fungsi adalah :
  • Memudahkan dalam pembuatan program.
  • Menghemat ukuran program.
  • Menguraikan tugas pemrograman rumit menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana atau kecil.
  • Mengurangi duplikasi kode (kode yang sama ditulis berulang-ulang) dalam program.
  • Dapat menggunakan kode yang ditulis dalam berbagai program yang berbeda.
  • Memecah program besar menjadi kecil sehingga dapat dikerjakan oleh programmer-programmer atau dipecah menjadi beberapa tahap sehingga mempermudah pengerjaan dalam sebuah projek.
  • Menyembunyikan informasi dari user sehingga mencegah adanya perbuatan iseng seperti memodifikasi atau mengubah program yang kita buat.
  • Meningkatkan kemampuan pelacakan kesalahan, jika terjadi suatu kesalahan kita tinggal mencari fungsi yang bersangkutan saja dan tak perlu mencari kesalahan tersebut di seluruh program.
Pada bahasa pemrograman C++ dibutuhkan data dan fungsi/blok untuk dikombinasikan menjadi kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. Bahasa C++ merupakan bahasa pemograman yang berasal dari bahasa awal C yang melalui proses penyempurnaan. Bahasa C++ dikenal sebagai bahasa yang rumit dan panjang di bandingkan dengan bahasa pemograman lainnya. Namun Bahasa C++ merupakan bahasa pemrograman yang cocok untuk pembuatan sebuah program, software, game yang berfokus pada performa.

Jenis-jenis blok fungsi pada C++
1. Void (Fungi tanpa nilai balik)
Fungsi yang void sering disebut juga prosedur. Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut.
Ciri-ciri dari jenis fungsi Void adalah sebagai berikut:
  • Tidak adanya keyword return.
  • Tidak adanya tipe data di dalam deklarasi fungsi.
  • Menggunakan keyword void.
  • Tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya.
  • Tidak memiliki nilai kembalian fungsi
Contoh fungsi void :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void volume(int &vol, int p, int l, int t)
{ vol = p*l*t; }
main(){
int pj,lb,tg, hsl;
cout<<"Panjang = ";cin>>pj;
cout<<"Lebar = ";cin>>lb;
cout<<"Tinggi = ";cin>>tg;
volume(hsl,pj,lb,tg);
cout<<"\nVolume = "<<hsl;
getch();
}











2. Non Void (Fungsi dengan nilai balik)
Fungsi non-void disebut juga function. Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut.
Ciri-ciri dari jenis fungsi non void adalah sebagai berikut:
  • Ada keyword return
  • Ada tipe data yang mengawali fungsi
  • Tidak ada keyword void
  • Memiliki nilai kembalian.
  • Dapat dianalogikan sebagai suatu variabel yang memiliki tipe data tertentu sehingga dapat langsung ditampilkan hasilnya
Contoh fungsi non void :

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int volume(int p, int l, int t)
{ int vol;
vol = p*l*t;
return vol; }
main(){
int pj,lb,hsl,tg;
cout<<"Panjang = ";cin>>pj;
cout<<"Lebar = ";cin>>lb;
cout<<"Tinggi = ";cin>>tg;
hsl=volume(pj,lb,tg);
cout<<"\nLuasnya = "<<hsl;
getch();
}











0 komentar:

Posting Komentar